Death Note Kembali Makan Korban




Yagami Light memang sudah tiada. Sepak terjangnya sebagai Kira sang pembunuh pun usai sudah. Demikian pula Death note alias buku kematian yang dulu digunakannya sebagai senjata, tinggal sejarah.

Meski empat tahun telah berlalu sejak death note tidur abadi, teror yang ditimbulkannya tetap ada. Death note tetap makan korban. Kalau dulu korbannya adalah para penjahat atau penegak hukum yang berseberangan dengan Light, kini Death note menjerat pelajar mulai tingkat SD hingga SMU.

Sejak kisah Death Note rekaan Ooba Tsugumi dan Obata Takeshi mengguncang dunia manga pada 2004, beberapa kasus yang berhubungan dengan buku kematian itu menyeruak. Semuanya melibatkan pelajar.

Korban terbaru adalah pelajar usia 14 tahun yang tak disebutkan namanya asal Owosso, Michigan, AS. Harian The Argus-Press melaporkan, pelajar SMP itu diskors pihak sekolah gara-gara "death note". Seorang temannya menemukan "death note" milik pelajar tersebut. "Death note" itu segera diserahkan kepada guru yang kemudian memberikannya kepada administrator sekolah pada 23 Maret lalu.

Pihak sekolah menanggapi serius penemuan "death note" tersebut. Kasus itu dilaporkan kepada polisi dan kini kantor jaksa wilayah tengah menanganinya. Kepala Deputi Departemen Kepolisian Owosso Michael Rau mengungkapkan, sang bocah menulis nama dua teman sekolahnya lengkap dengan waktu "kematian" dalam "death note" tersebut. Meski demikian, Kepala Sekolah Rich Collins menyatakan bahwa dirinya percaya tak ada seorang pelajar pun yang berada dalam bahaya pascainsiden "death note".

Ini bukan kali pertama death note men­jatuhkan korban. Terhitung sejak 2007, death note telah menodai hidup be­berapa orang pelajar di AS. Sebagian ha­nya dihukum skors, sedangkan dua orang dikeluarkan dari sekolah.

Di Belgia, penjahat meninggalkan pesan yang dikaitkan dengan death note di tempat kejadian perkara. Namun, polisi gagal mengidentifikasi pelaku atau kaitan kejahatan tersebut dengan manga Death Note.

Sebagaimana diketahui, death note me­rupakan buku dari dunia shini­gami (dewa kematian, Red) yang di­gu­nakan untuk mencabut nyawa ma­nusia. Cara kerjanya, cukup me­nu­liskan nama lengkap orang yang hen­dak diambil nyawanya di death note sambil membayangkan wajah kor­ban. Bila sebab kematian tak di­tulis, korban akan tewas karena se­rangan jantung. (ran/c10/bs)

KORBAN DEATH NOTE

November 2007
Seorang pelajar SMU di Franklin Military Academy, Richmond, Virginia, dikenai sanksi skors.

Maret 2008
Seorang pelajar Hartsville Middle School, South Carolina, dikeluarkan dari sekolah.

April 2008
Dua orang pelajar kelas VI SD di Gadsden, Alabama, dikenai sanksi skors.

Mei 2008
Empat orang pelajar Kopachuck Middle School dihukum skors, satu orang dikeluarkan.

Desember 2009
Dua orang pelajar Andrew Johnson Elementary School dikenai sanksi skors.

Maret 2010
Seorang pelajar Michigan Middle School dikenai sanksi skors.

0 komentar:



Posting Komentar